Ditemukan, Protein Penyebab Tumbuhnya Uban

Ilmuwan dari Langone Medical Center, New York University menyatakan bahwa mereka berhasil mengidentifikasi protein yang menyebabkan tumbuhnya rambut putih di kepala.


Menggunakan tikus hitam sebagai obyek, para peneliti berhasil mengisolasi protein yang disebut dengan ‘wnt’ penyebab uban. Diperkirakan, dalam beberapa waktu ke depan, akan ada obat yang mampu mengatasi pertumbuhan rambut itu.

“Rambut tikus dan manusia sangat mirip dari sisi struktur dan bagaimana cara mereka menyimpan sel melanocyte,” kata Piul Rabbani, ketua tim peneliti tersebut, seperti dikutip dari ABC News, 21 Juni 2011.

Rabbani menyebutkan, ia dan timnya menemukan cara pertumbuhan wnt pada tikus dan manusia sama.

Protein wnt, kata Rabbani, bertugas mengkoordinasikan pigmentasi di antara sel dan terobosan ini berarti juga bahwa protein wnt bisa ditambahkan di produk penyubur rambut atau suplemen yang mampu menghilangkan tanda-tanda penuaan yakni rambut yang memutih.

“Folikel rambut kita dan pigmentasi dari batang sel melanocyte bekerja dengan cara yang serupa. Artinya, dipastikan bahwa ini bisa dimanfaatkan di masa datang,” ucap Rabbani.
More aboutDitemukan, Protein Penyebab Tumbuhnya Uban

Ditemukan, Dinosaurus Terkecil di Dunia

Sebuah fosil binatang yang menyerupai burung ditemukan di wilayah bagian selatan Inggris. Fosil itu diduga tulang dinosaurus yang menyerupai burung.

Seperti dikutip dari livescience.com, temuan ini dilaporkan oleh Paleozoologis dari Universitas Portsmouth, Darren Naish pada Agustus tahun lalu dan dimuat dalam jurnal Cretaceous Research.

Dinosaurus ini diberi nama Ashdown, sesuai dengan tempat penemuan fosil. Dinosaurus ini diduga hidup lebih dari 100 juta tahun yang lalu dan memiliki tinggi tak lebih dari 40 cm. Ashdown, kemungkinan merupakan jenis dinosaurus terkecil yang pernah hidup di muka bumi.

Fosil yang ditemukan itu berupa tulang leher kecil dengan panjang sekitar 7,1 milimeter. Tulang itu diduga milik dinosaurus Ashdown dewasa yang hidup di masa Cretaceous, sekitar 145 juta hungga 100 juta tahun yang lalu. Tulang milik maniraptoran, kelompok dinosaurus theropod ini, diyakini sebagai cikal bakal burung saat ini.

Mencari ukuran besar dinosaurus yang sebenarnya dengan hanya meneliti satu tulang memang sangat sulit. Namun, menurut Naish, para peneliti menggunakan dua metode untuk mencari tahu seberapa besar Ashdown. Metode pertama dengan membuat model leher dinosaurus secara digital. Kemudian mencocokkan leher digital itu dengan bayangan maniraptoran pada umumnya. Namun, cara ini cenderung lebih banyak menggunakan unsur seni dari pada ilmiahnya.

Sedangkan metode kedua, lewat pendekatan yang lebih matematis dengan menggunakan rasio leher ke tubuh dinosaurus lainnya untuk menghitung panjang maniraptoran baru ini. Berdasarkan laporan yang dibuat Naish, kedua metode mendapatkan hasil, maniptoran baru kira-kira memiliki panjang antara 30 hingga 50 centimeter.

Jika dinosaurus Ashdown yang ditemukan ini memecahkan catatan rekor terkecil, dia akan mengalahkan dinosaurus terkecil yang pernah hidup di daerah Amerika Utara, Anchiornis. Dinosaurus ini juga menyerupai burung dan hidup di wilayah yang sekarang menjadi daerah Cina pada 160 juta hingga 155 juta tahun yang lalu. Jika berdiri, tingginya mencapai 50 cm dengan berat badan sekitar 2 kg.
More aboutDitemukan, Dinosaurus Terkecil di Dunia